Menghidupkan Kembali Tradisi Jamu di Era Modern

Acaraki Jamu Festival 2025: Menghidupkan Kembali Tradisi Jamu di Tengah Modernisasi

Hi GWID! Di tengah maraknya gaya hidup modern dan tren kesehatan global, Acaraki Jamu Festival 2025 hadir sebagai gerakan budaya untuk merayakan dan menghidupkan kembali tradisi jamu Indonesia. Digelar di Kota Tua Jakarta, festival ini menjadi bagian dari peringatan Hari Kartini dan 80 Tahun Indonesia (Dasa Windu), sekaligus momentum penting pasca-pengakuan jamu oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dunia.

Jamu: Warisan Leluhur yang Kembali Bersinar

Jamu lebih dari sekadar ramuan herbal—ia adalah filosofi hidup, simbol ketahanan perempuan Indonesia, dan kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi. Dalam semangat tema #TerbitlahTerang, Acaraki Jamu Festival bertujuan memperkenalkan kembali jamu sebagai bagian dari gaya hidup sehat yang modern namun tetap mengakar pada tradisi.

“Festival jamu ini adalah bentuk pelestarian budaya yang relevan dengan zaman. Jamu bukan sekadar minuman, tapi representasi nilai-nilai keseimbangan dan kesehatan alami,” ujar Jony Yuwono, CEO PT Sinde Budi Sentosa sekaligus Ketua Umum GP Jamu, saat konferensi pers Acaraki Jamu Festival di Kawasan bersejarah Kota Tua Jakarta, Minggu (27/4/2025).

CEO PT Sinde Budi Sentosa sekaligus Ketua Umum GP Jamu, Jony Yuwono, saat konferensi pers Acaraki Jamu Festival di Kawasan bersejarah Kota Tua Jakarta, Minggu (27/4/2025). (Foto: Gowoman.id)

Kolaborasi Brand Lokal untuk Jamu Indonesia yang Mendunia

Diselenggarakan oleh Acaraki—pelopor edukasi jamu modern—dengan dukungan dari Larutan Penyegar Cap Badak dan GP Jamu, festival ini menunjukkan sinergi kuat antara pelaku industri herbal nasional dalam menjaga otentisitas dan popularitas jamu di tengah persaingan produk kesehatan global.

Baca Juga:

“Kami ingin jamu kembali menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat, khususnya generasi muda,” kata Puji Sulistyowati, Marketing Manager Acaraki.

Ki-ka: Brand Manager Larutan Penyegar Cap Badak, Kevin Teddy dan Marketing Manager acaraki, Puji Sulistyowati. (Foto: Gowoman.id)

Aktivitas Seru & Edukatif: Dari Fun Walk Hingga Fashion Show Jamu Gendong

Pengunjung Acaraki Jamu Festival 2025 disuguhi berbagai kegiatan menarik yang menonjolkan nilai budaya dan kesehatan jamu, seperti:

  • Fun Walk 2,5K sambil membawa bakul jamu

  • Free Flow Jamu Booth: cicipi berbagai varian jamu secara gratis

  • Kreasi Jamu Gendong bersama komunitas Laskar Jamu

  • Sinden Performance & Fashion Show bertema warisan budaya jamu

  • Exhibition & Doorprize untuk seluruh peserta

Festival ini terbuka untuk umum, dari komunitas herbal, pelaku UMKM, hingga keluarga dan anak muda yang ingin mengenal jamu lebih dekat.

Memeringati Hari Kartini dan sebagai bagian dari peringatan Dasa Windu (80 Tahun Indonesia), digelar Acaraki Jamu Festival di Kawasan bersejarah Kota Tua Jakarta, Minggu (27/4/2025). (Foto: Gowoman.id)

Jamu & Modernisasi: Solusi Kesehatan Masa Kini

Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya produk alami dan gaya hidup holistik, jamu kini kembali relevan. Penggunaan bahan alami seperti jahe, kunyit, kencur, dan temulawak menjadi solusi preventif yang dipercaya dapat mendukung sistem imun dan keseimbangan tubuh.

“Filosofi jamu melihat tubuh sebagai bagian dari alam semesta yang harus dijaga keselarasan dan keseimbangannya,” tambah Puji.

Memeringati Hari Kartini dan sebagai bagian dari peringatan Dasa Windu (80 Tahun Indonesia), digelar Acaraki Jamu Festival di Kawasan bersejarah Kota Tua Jakarta, Minggu (27/4/2025). (Foto: Gowoman.id)

Menuju Masa Depan yang Sehat & Berbudaya

Acaraki Jamu Festival dirancang untuk menjadi acara rutin bulanan yang terus menghadirkan edukasi, inovasi, dan inspirasi seputar jamu dalam format yang lebih modern, kreatif, dan interaktif.

Dengan semangat “Terbitlah Terang”, festival ini tak hanya mengangkat kembali warisan leluhur, tapi juga membuka jalan bagi industri jamu nasional untuk berkembang secara berkelanjutan di kancah lokal dan internasional.