Hari Buku Sedunia 2025: Menumbuhkan Semangat Literasi di Era Digital

Hari Buku sedunia yang diperingati setiap tanggal 23 April menjadi momentum penting

untuk menekankan pentingnya literasi dan minat baca di seluruh dunia.

Tanggal ini dipilih oleh UNESCO untuk menghormati dua penulis legendaris, William Shakespeare dan Inca Garcilaso de la Vega,

yang meninggal pada tanggal yang sama.

Di Indonesia, meskipun terdapat peningkatan minat baca di beberapa daerah, seperti Yogyakarta dan Jawa Timur,

indeks minat baca masyarakat secara keseluruhan masih tergolong rendah. Data menunjukkan bahwa dari 1.000 orang Indonesia,

hanya satu orang yang rajin membaca.

Baca juga:

Pentingnya literasi tidak hanya terbatas pada kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan untuk memahami,

menganalisis, dan menggunakan informasi secara kritis. Di era digital ini, literasi menjadi kunci untuk

menyaring informasi yang beredar di dunia maya dan menghindari penyebaran hoaks.

Pemerintah dan berbagai lembaga pendidikan perlu bekerja sama untuk meningkatkan literasi masyarakat,

terutama generasi muda, agar mereka dapat memanfaatkan teknologi dengan bijak dan produktif.

Mari kita jadikan Hari Buku Sedunia sebagai momentum untuk meningkatkan minat baca dan literasi di Indonesia.

Dengan membaca, kita membuka jendela dunia dan memperluas wawasan. Ayo, mulai dari diri sendiri, mari gemar membaca!