Paus Fransiskus Susun Meditasi Jumat Agung dari Kediamannya, Meski Absen di Upacara Utama

Paus Fransiskus (sumber:Tribunnews)

Pekan Suci 2025 terasa berbeda bagi umat Katolik di seluruh dunia. Paus Fransiskus, yang biasanya memimpin langsung perayaan-perayaan terpenting dalam kalender liturgi Katolik.

Tahun ini tidak akan hadir secara fisik dalam upacara utama, termasuk Misa Kamis Putih, Jumat Agung, dan prosesi Via Crucis di Colosseum.

Meskipun begitu, Paus tetap menunjukkan keterlibatan rohani yang mendalam.

Salah satu bentuk partisipasi tersebut adalah penyusunan pribadi meditasi untuk prosesi Salib Jalan (Via Crucis) pada Jumat Agung.

Meditasi tersebut dijadwalkan dirilis pada siang hari, beberapa jam sebelum upacara dimulai.

Kondisi kesehatan Paus Fransiskus menjadi alasan utama ketidakhadirannya.

Setelah dirawat di Rumah Sakit Gemelli Roma akibat infeksi paru-paru, Paus yang kini berusia 88 tahun masih dalam masa pemulihan di kediamannya di Casa Santa Marta.

Menurut pernyataan resmi dari Vatikan, kondisi Paus menunjukkan kemajuan, termasuk peningkatan pada pernapasan dan kekuatan vokalnya.

Ia kini sudah mulai mengurangi penggunaan oksigen dengan durasi terapi yang lebih pendek dan terjadwal.

Sebagai langkah praktis dan pastoral, Paus Fransiskus telah mendelegasikan kepemimpinan liturgi Pekan Suci kepada para kardinal.

Baca Juga:

Kardinal Domenico Calcagno memimpin Misa Krisma di Basilika Santo Petrus pada Kamis Putih.

Sementara itu, Liturgi Jumat Agung akan dipimpin oleh Kardinal Claudio Gugerotti, Prefek Dikastri untuk Gereja-Gereja Timur.

Prosesi Salib Jalan di Colosseum akan dipimpin oleh Kardinal Baldassare Reina, Vikaris Jenderal Keuskupan Roma.

Meskipun tahun ini Paus Fransiskus tidak hadir secara langsung dalam perayaan-perayaan suci Pekan Paskah, kehadiran rohaninya tetap terasa kuat melalui doa, refleksi, dan pesan yang ia tinggalkan.

Meditasi yang ia susun untuk Jumat Agung menjadi pengingat bahwa meski tubuh bisa terbatas, semangat iman dan kepedulian seorang gembala sejati tetap menjangkau umatnya di seluruh dunia.

Semoga masa pemulihan Paus berjalan lancar, dan umat Katolik di mana pun berada dapat tetap meresapi makna Paskah dengan hati yang penuh pengharapan.