Perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat yang membuka lowongan pekerjaan jarak jauh kini menghadapi ancaman baru: pencari kerja palsu yang memanfaatkan teknologi deepfake dan AI generatif untuk menipu sistem perekrutan.
Fenomena ini telah menarik perhatian para CEO teknologi dan lembaga keamanan siber.
Kasus Ivan X: Penipuan Menggunakan Deepfake
Salah satu contoh nyata adalah kasus Ivan X, seorang kandidat yang melamar posisi senior engineering di Pindrop Security, sebuah startup yang mengkhususkan diri dalam otentikasi suara.
Selama wawancara video, perekrut perusahaan tersebut menyadari adanya ketidaksesuaian antara ekspresi wajah Ivan dan gerakan bibirnya, yang menunjukkan penggunaan teknologi deepfake.
Setelah penyelidikan lebih lanjut, ditemukan bahwa Ivan menggunakan identitas palsu dan teknologi AI untuk menyamar sebagai kandidat yang memenuhi syarat.
Ancaman Keamanan bagi Perusahaan
Pindrop Security, yang sebelumnya fokus pada deteksi penipuan suara, kini memperluas layanannya untuk mendeteksi penipuan berbasis video.
CEO Pindrop, Vijay Balasubramaniyan, menyatakan bahwa perusahaan mereka kini menghadapi satu kasus deepfake per hari, meningkat signifikan dari satu kasus per bulan sebelumnya.
Hal ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam upaya penipuan yang memanfaatkan teknologi AI.
Baca Juga:
- Kapan Waktu yang Tepat untuk Kembali ke Rutinitas Setelah Liburan?
- Hak Perempuan di Era Digital: Antara Kebebasan dan Kekerasan Online
- Rela Kerja Saat Libur Lebaran, Ini Kisah Para Perwira Pertamina Penjaga Ketahanan Energi Nasional
Dampak Global dan Keterlibatan Negara
Fenomena pencari kerja palsu tidak terbatas pada individu.
Pada Mei 2025, Departemen Kehakiman AS mengungkapkan bahwa lebih dari 300 perusahaan AS secara tidak sengaja mempekerjakan individu dengan hubungan ke Korea Utara untuk pekerjaan TI.
Para individu ini menggunakan identitas warga AS yang dicuri dan teknologi untuk menyembunyikan lokasi asli mereka, dengan tujuan mengalihkan gaji untuk mendanai program senjata negara tersebut.
Solusi dan Langkah Pencegahan
Untuk melawan ancaman ini, perusahaan-perusahaan kini berinvestasi dalam teknologi deteksi deepfake dan verifikasi identitas.
Perusahaan seperti Reality Defender, Pindrop, dan Truepic memimpin dalam sektor ini, menyediakan solusi untuk mendeteksi dan mencegah penipuan berbasis AI.
Selain itu, penting bagi perusahaan untuk memperketat proses perekrutan, termasuk verifikasi identitas yang lebih ketat dan pelatihan bagi tim HR untuk mengenali tanda-tanda penipuan.
Fenomena pencari kerja palsu yang memanfaatkan teknologi AI menjadi tantangan serius bagi perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan jarak jauh.
Dengan meningkatnya kecanggihan teknologi deepfake, penting bagi perusahaan untuk mengambil langkah proaktif dalam melindungi diri dari potensi penipuan.
https://gowoman.id/2025/03/31/siaga-24-jam-call-taker-112-bandung-rela-tinggalkan-keluarga-demi-keselamatan-warga/
Leave a Reply