Hi GWID! Perempuan memiliki peran penting dalam masyarakat. Perempuan merupakan bagian dari tulang punggung keluarga dan berkontribusi dalam pertumbuhan serta perkembangan masyarakat. Namun sayangnya diskriminasi terhadap perempuan masih terjadi hingga saat ini.
Menurut World Economic Forum, dengan progress saat ini, dibutuhkan waktu lebih dari 100 tahun dari sekarang untuk mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan yang sepenuhnya di masyarakat.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan kesadaran dan berkontribusi dalam pemberdayaan perempuan dan sekaligus memeringati Hari Perempuan Internasional 2025, PT Uni-Charm Indonesia Tbk (Unicharm) sebagai perusahaan yang mendukung emansipasi perempuan, menggelar Online Talkshow bertajuk “United in Uniqueness: Dukung Potensi Perempuan Indonesia Bersama Unicharm.”
“Dalam upaya mewujudkan pemberdayaan perempuan, dibutuhkan kemitraan antara pemerintah, swasta, dan organisasi masyarakat sipil untuk mendukung program pemberdayaan perempuan,” kata Siti Komarianingsih S.ST. M Kes dari Dinas Perlindungan Perempuan dan Pemberdayaan Anak (PPPA) Kabupaten Karawang saat talkshow daring yang digelar pada Rabu (19/3/2025).
Pentingnya Kolaborasi untuk Pemberdayaan Perempuan
Jika kolaborasi ini bisa dilakukan, sambung dia, maka perempuan akan berdaya, dan dengan menjadi berdaya maka perempuan akan memiliki kondisi ekonomi yang stabil sehingga dapat berkontribusi dalam perekonomian baik di keluarga maupun di masyarakat.
“Ditambah lagi, dengan memiliki wawasan yang luas maka perempuan dapat lebih percaya diri dalam mengambil keputusan dan berkontribusi dalam memecahkan masalah di berbagai bidang,” imbuh Siti Komarianingsih.
Baca Juga:
- Beri Dukungan untuk Keluarga, Eka Hospital Family & Grand Family Gelar NICU Family Gathering
- Inovasi KAI: Fitur Pemilihan Kursi Khusus Perempuan untuk Perjalanan Aman & Nyaman
- Perempuan dan Hak Reproduksi: Kebebasan atau Pembatasan?
Sementara itu, Psikolog, Ayoe Sutomo M. Psi menuturkan bahwa generasi muda juga dapat turut berkontribusi dalam pemberdayaan perempuan, dimulai dari diri sendiri.

Beberapa hal yang bisa dilakukan generasi muda di kalangan perempuan, lanjut dia, di antaranya, meningkatkan self awareness, menempuh pendidikan formal maupun informal setinggi mungkin, aktif di organisasi maupun kegiatan volunteer untuk menambah wawasan dan pengalaman, menemukan role model yang bisa dijadikan sosok panutan, serta terus mencari tantangan dan peluang baru agar dapat terus berkembang.
“Dengan begitu maka diri kita sendiri dapat menjadi pemicu bagi perempuan di sekitar kita untuk menjadi contoh perempuan yang berdaya,” tambah Ayoe Soetomo.
Hal senada dikemukakan pula oleh wakil Provinsi Aceh di Miss Indonesia 2019 Amira Kun Nadia. Ia mengatakan bahwa pendidikan menjadi suatu hal yang penting dalam upaya mewujudkan pemberdayaan perempuan.
“Pendidikan membantu perempuan memahami hak-hak mereka dan mengembangkan kesadaran diri tentang pentingnya kesetaraan dan keadilan sosial,” ujarnya.
Selain itu, kata Amira, pendidikan juga membantu perempuan memperoleh keterampilan ekonomi untuk mendapatkan pekerjaan layak dan menjadi mandiri.
“Misi inilah yang coba saya sebarluaskan melalui ajang Miss Indonesia lalu. Semoga melalui upaya berkelanjutan ini, bersama kita dapat mewujudkan pemberdayaan perempuan Indonesia,” imbuhnya.
Berbagai Inisiatif Untuk Mendukung Pemberdayaan Perempuan
Menanggapi hal tersebut, Direktur Unicharm, Sri Haryani mengemukakan perusahaannya meyakini bahwa setiap orang memiliki potensi yang tak terbatas.
Selain untuk memotivasi setiap orang agar meyakini dan mencintai potensi yang dimiliki, serta untuk mendukung pemberdayaan perempuan, perusahaannya, lanjut dia, telah melakukan berbagai inisiatif baik di dalam maupun di luar perusahaan.
Berbagai insiatif yang telah dilakukannya seperti, memberikan kesempatan berkarir yang sama secara adil bagi karyawan laki-laki dan perempuan, kegiatan peningkatan kesadaran terhadap pentingnya periksa payudara sendiri untuk deteksi dini kanker payudara secara berkelanjutan, kegiatan-kegiatan dalam rangka peringatan Hari Perempuan Internasional, dan lain-lain.
“Kami percaya bahwa upaya-upaya ini akan berkontribusi pada pemberdayaan perempuan dan pada akhirnya mengarah pada penyelesaian salah satu isu dalam tujuan nomor 5 pada SDGs (Sustainable Development Goals) yaitu diskriminasi terhadap perempuan,” jelas Sri Haryani.
Ia berharap talkshow daring ini dapat memberikan inspirasi bagi kaum perempuan, khususnya generasi muda.
“Sebagai perempuan Indonesia, kita mungkin memiliki keunikan masing-masing dan berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Namun kita harus bersatu dan saling mendukung, percaya pada potensi diri kita yang tidak terbatas, meraih prestasi di bidang kita masing-masing, dan bersama mewujudkan pemberdayaan perempuan Indonesia,” pungkasnya.
Leave a Reply