Yura Yunita selalu menghadirkan karya musik yang magis, haru, dan relevan. Kini, ia akan mengemas emosi tersebut dalam Konser ‘Bingah’.
Acara ini tidak hanya merayakan pencapaiannya, tetapi juga berbagi kebahagiaan dengan pendengarnya.
Perasaan haru dan syukur menyelimuti perjalanannya selama 10 tahun di industri musik.
Ia mengungkapkan bahwa karya-karyanya telah menjadi bagian dari kehidupan banyak orang. Konser ini menjadi wujud doa dan harapan untuk masa depan kariernya.

Nama ‘Bingah’ yang berarti bahagia dalam Bahasa Sunda dipilih sebagai pengingat tanah kelahirannya.
Konser ini menjadi awal baru, dengan harapan musiknya terus membawa kebahagiaan bagi dirinya dan pendengarnya.
Sebagai solois perempuan yang berani dan relevan, ia konsisten menyuarakan selebrasi imperfeksi diri.
Hal ini menjadikannya figur yang memecah stigma dalam industri musik Indonesia.
Lagu-lagu ciptaannya telah menemani banyak pendengar. ‘Jalan Pulang’ hadir sebagai pengingat untuk mensyukuri perjalanan hidup.
‘Dunia Tipu-Tipu’ menyentuh hati tentang hubungan dengan orang terkasih. ‘Tutur Batin’ merayakan ketidaksempurnaan diri.
Sementara itu, ‘Intuisi’ tetap dicintai meski telah dirilis delapan tahun lalu.
Karya-karya tersebut akan dibawakan dalam Konser ‘Bingah’.
Acara berdurasi 2 jam 30 menit ini akan digelar pada 2 Februari 2025 di Istora Senayan, Jakarta, dengan 6.500 tiket yang telah terjual habis.

Selain membawakan lagu-lagu dalam aransemen baru, ia juga menyiapkan kejutan spesial untuk para penonton.
Momen ini akan semakin mendalam dalam perjalanan musiknya.
Dalam konser ini, ia bekerja sama dengan Iwan Popo sebagai direktur musik.
Didukung oleh 15 musisi pengiring dan 45 penari latar, acara ini diproduksi oleh label rekamannya, Merakit, bersama Kantara Creative sebagai promotor.
Baca Juga:
- Pacaran dengan Wanita Lebih Tua Jauh? Keuntungan dan Tantangannya
- Manfaat Rutin Memakai Skincare Setiap Malamnya untuk Kulit Kamu
- Hubungan LDR di Usia 50++: Layak Diperjuangkan?
Dukungan juga datang dari Donne Maula sebagai Creative Director yang ingin menyatukan emosi, budaya, dan visual dalam konser ini.
Roan Y. Anprira turut serta sebagai Eksekutif Produser yang merasa terinspirasi oleh karyanya.
Dengan perpaduan tradisi dan modernitas, konser ini menghadirkan aransemen musik yang menyentuh serta tata panggung yang memukau.
Elemen seperti kostum, wastra, dan koreografi dirancang penuh makna.
Minggu sore dipilih sebagai waktu konser untuk menciptakan momen yang lebih berkesan.
Ia berharap konser ini dapat menjadi awal yang indah bagi perjalanan musiknya ke depan.
Manfaat Bercukur Bulu Alat Kemaluan bagi Kesehatan: Fakta yang Perlu Kamu Tahu
Leave a Reply