Banyak Kasus Mata Minus pada Anak Tak Terdeteksi, Yuk Periksa Sejak Dini!

Orang tua harus tahu pentingnya periksa mata anak sejak dini.
Ilustrasi dokter spesialis mata melakukan pemeriksaan kondisi mata anak. (Foto: Pexels/Antoni Shkraba)

Hi GWID! Kesadaran akan pentingnya pemeriksaan mata sejak dini masih menjadi tantangan besar di Indonesia.

Hal ini tercermin dari kisah Mira Galuh dan putranya, Athalla, yang mengungkap betapa pentingnya deteksi dini untuk kesehatan mata anak.

“Anak saya sejak usia 6 tahun sudah minus tinggi, yaitu -6.00 dan silinder -2.00. Kaget banget dan sedih pas tahu anak minusnya setinggi itu,” cerita Mira Galuh, orang tua pasien Terapi Ortho K di VIO Optical Clinic cabang Tangerang, saat Talkshow bertajuk “Pentingnya Periksa Mata dari Dini”, Rabu (15/1/2025).

Untungnya, lanjut dia, putranya dapat solusi dari VIO dengan menggunakan Ortho K. Berkat terapi tersebut putranya kini sudah bebas dari kacamata. “Sekolah dan belajar pun jadi lancar tanpa ada hambatan,” imbuh Mira Galuh.

Athalla adalah salah satu dari 50% anak yang terkena gangguan penglihatan karena kurangnya kesadaran orang tua terhadap pentingnya pemeriksaan mata sejak dini.

Banyak Kasus Mata Minus pada Anak Tak Terdeteksi

Data survei Kesehatan mata yang dilakukan oleh tim VIO Optical Clinic di berbagai sekolah di kawasan Jabodetabek menunjukkan fakta mengejutkan: lebih dari setengah anak usia 4 hingga 17 tahun memiliki kondisi mata minus yang tidak terdeteksi, baik oleh mereka sendiri maupun oleh orang tua mereka.

Temuan ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat mengenai dampak rendahnya kesadaran terhadap pemeriksaan mata rutin.

Orang tua perlu mengetahui bahwa gangguan penglihatan seperti ini tidak hanya memengaruhi kemampuan anak dalam belajar, tetapi juga memengaruhi konsentrasi, kemampuan sosial, hingga kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

Sebagai tanggapan atas kondisi ini, VIO Optical Clinic meluncurkan program PERMADANI (Periksa Mata dari Dini).

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini gangguan penglihatan pada anak-anak.

Pentingnya Periksa Mata Sejak Dini

Melalui program ini, VIO Optical Clinic mengadakan rangkaian edukasi, pemeriksaan mata gratis di sekolah-sekolah, dan kampanye sosial untuk mendorong orang tua lebih peduli terhadap
kesehatan mata anak.

Peningkatan kasus mata minus, yang dikenal dengan istilah Myopia Boom, telah menjadi perhatian serius, terutama karena pengguna gadget selama pandemi menjadi salah satu faktor pemicu utama.

VIO Optical Clinic menggelar Program Edukasi PERMADANI (Periksa Mata dari Dini), Rabu (15/1/2025) di Tangerang. (Foto: Gowoman)

Aktivitas jarak dekat yang semakin intens selama beberapa tahun terakhir berkontribusi pada lonjakan angka gangguan refraksi pada anak-anak.

Kondisi ini menuntut adanya tindakan pencegahan yang lebih efektif untuk membantu mengontrol perkembangan mata minus sejak dini.

Menurut prediksi para ahli kesehatan mata internasional, prevalensi mata minus diprediksi akan meningkat hingga 49,1% dari populasi dunia pada 2050. Artinya, hampir separuh penduduk dunia diperkirakan akan mengalami gangguan refraksi ini.

Risiko Kesehatan Mata yang Bisa Dialami Anak

Selain mata minus, anak-anak juga rentan terhadap kondisi mata lainnya, seperti astigmatisme (silinder), amblyopia (mata malas), hingga strabismus (mata juling), yang kerap kali dipengaruhi oleh faktor genetik atau pola hidup.

“Meningkatnya kasus gangguan refraksi, terutama pada anak-anak usia sekolah, adalah
fenomena yang perlu segera ditangani,” jelas dr. Andri Agus Syah, OD, FPCO, FAAO, FIALVS, pendiri sekaligus dokter optometri VIO Optical Clinic di kesempatan yang sama.

Lebih dari 50% anak di berbagai wilayah sudah, sambung dia, mengalami mata minus tinggi tanpa disadari. Kondisi tersebut tentu saja memengaruhi kemampuan belajar mereka.

“Melalui program PERMADANI, klinik kami ingin mengedukasi para orang tua dan guru bahwa pemeriksaan mata sejak dini adalah langkah krusial untuk mencegah dampak jangka panjang akibat gangguan penglihatan,” imbuh dr. Andri.

Atasi Mata Minus dengan Terapi Ortho-K

Untuk membantu mengontrol perkembangan mata minus pada anak-anak, klinik matanya, lanjut dia, menyediakan berbagai layanan non-operasi yang dirancang khusus, seperti Terapi Ortho-K.

“Terapi ini memungkinkan anak-anak mendapatkan penglihatan yang lebih baik tanpa harus menggunakan kacamata sepanjang hari,” ujar dr. Andri.

Selain itu, tersedia juga lensa khusus seperti MiyoSmart yang terbukti klinis dapat menghambat laju peningkatan minus.

VIO Optical Clinic juga melayani anak-anak dengan kebutuhan khusus melalui solusi seperti scleral lens, RGP lens, atau hybrid lens, yang dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal sekaligus menjaga kesehatan mata.

“Kami mengajak seluruh orang tua untuk lebih peduli terhadap kesehatan mata anak-anak,” ujarnya.

Pemeriksaan mata rutin, kata dr. Andri, dapat menjadi langkah awal untuk memastikan penglihatan yang sehat demi mendukung masa depan anak.

Namun sayangnya, kesadaran terhadap pentingnya pemeriksaan mata masih rendah. Banyak orang
tua baru menyadari masalah mata setelah gejala memburuk.

“Padahal, dengan diagnosis dini, hingga 80% gangguan penglihatan pada anak dapat dicegah atau dikontrol dengan baik,” pungkasnya.