Perbedaan OOTD 80s dan 20s Terlihat Jelas – Gaya Vintage vs Modern

Fashion selalu bergerak mengikuti zaman, tapi setiap dekade punya ciri khas yang tidak tergantikan. Jika era 1980-an dikenal sebagai masa keemasan statement look yang penuh warna, maka era 2020-an lebih mengutamakan kenyamanan dan tren viral dari media sosial. Menariknya, kedua era ini punya pengaruh besar terhadap gaya berpakaian generasi muda, bahkan hingga sekarang.

Di artikel ini, kita akan membedah perbedaan OOTD (Outfit of The Day) tahun 80-an dan 20-an, lengkap dengan plus-minusnya, serta bagaimana keduanya bisa saling menginspirasi.

1. OOTD Tahun 1980-an: Era Ekspresi dan Keberanian

Tahun 80-an adalah dekade yang sangat berani dalam dunia fashion. Segala sesuatu terasa over the top — mulai dari warna, potongan pakaian, hingga aksesori.

Ciri Khas Utama:

  • Warna: Warna neon terang, kontras mencolok, dan kombinasi yang tidak takut “tabrakan” warna.

  • Siluet: Oversized blazer, jaket kulit, bahu lebar dengan shoulder pads, celana high-waist, rok mini ketat.

  • Bahan: Denim tebal, kulit, lycra/spandeks untuk pakaian olahraga.

  • Aksesori: Anting besar berbentuk geometris, gelang tumpuk, ikat pinggang lebar, kacamata hitam besar.

  • Influensi: Musik pop dan rock (Madonna, Michael Jackson, Prince), olahraga aerobik, serta film ikonik.

Plus:

  • Menonjolkan kepercayaan diri lewat warna dan bentuk yang dramatis.

  • Memberikan kebebasan bereksperimen tanpa batas.

  • Banyak pakaian bisa dipadukan ulang untuk menciptakan statement look berbeda.

Minus:

  • Terlalu mencolok untuk acara kasual masa kini.

  • Beberapa potongan membuat gerak terbatas, kurang praktis.

  • Gaya “ramai” bisa terlihat berlebihan jika tidak percaya diri memakainya.

Baca Juga:

2. OOTD Tahun 2020-an: Era Minimalis, Nyaman, dan Social Media Driven

Memasuki era 2020-an, gaya berpakaian mengalami pergeseran besar. Media sosial seperti Instagram dan TikTok berperan penting membentuk tren, sementara gaya streetwear dan athleisure menjadi pilihan utama anak muda.

Ciri Khas Utama:

  • Warna: Netral (beige, putih, hitam), earth tone, kadang sentuhan pastel.

  • Siluet: Oversized hoodie, sweater rajut, crop top, wide-leg pants, pakaian unisex.

  • Bahan: Katun lembut, linen, bahan athleisure seperti polyester elastis.

  • Aksesori: Tas mini, topi bucket, sneakers chunky, perhiasan minimalis.

  • Influensi: K-Pop, drama Korea, selebritas Hollywood, fast fashion, dan influencer.

Plus:

  • Nyaman untuk dipakai sehari-hari.

  • Fleksibel untuk berbagai aktivitas, dari kuliah sampai nongkrong.

  • Banyak opsi harga terjangkau berkat fast fashion.

Minus:

  • Model pakaian sering seragam karena mengikuti tren viral.

  • Terkadang terlalu sederhana, sehingga kurang “mencuri perhatian”.

  • Fast fashion memicu masalah lingkungan karena produksi massal

Kedua era ini sama-sama ikonik. OOTD 80-an cocok untuk mereka yang ingin tampil penuh energi dan mencuri perhatian, sementara OOTD 20-an pas bagi yang mengutamakan kenyamanan dan kesan effortlessly stylish.

Bagi pecinta fashion, memadukan elemen dari kedua era bisa jadi pilihan terbaik. Bayangkan oversized blazer warna neon (ala 80-an) dipadukan dengan sneakers chunky dan tote bag minimalis (ala 20-an) — hasilnya? A bold yet modern look yang tidak lekang oleh waktu.

Exit mobile version