Perempuan Wajib Tahu: Ancaman Kekerasan Siber dan Cara Cegahnya Lewat Swipe Safe

Program Swipe Safe dari ChildFund membantu ribuan anak di Indonesia mengenali dan melawan kekerasan online. Ini langkah penting dalam perlindungan anak di era digital, terutama bagi perempuan muda yang peduli pada perubahan sosial. (Foto: Dok. Child Fund)

Hi GWID! Mungkin kamu pernah melihat unggahan viral tentang pelecehan siber, perundungan digital, atau bahkan ancaman seksual di media sosial. Tapi tahukah kamu bahwa ancaman ini lebih luas dari yang terlihat?

Menurut ChildFund International di Indonesia, bentuk kekerasan online terhadap anak—termasuk eksploitasi seksual—adalah masalah serius yang kini disebut sebagai Online Sexual Exploitation and Abuse towards Children (OSEAC). Tak sedikit dari korban adalah remaja perempuan.

Kajian ChildFund pada tahun 2022 mengungkap data mengejutkan: hampir 50% siswa di Indonesia pernah melakukan intimidasi online, dan 59% telah menjadi korban perundungan dalam tiga bulan terakhir.

Apa Itu Swipe Safe dan Kenapa Penting?

Melihat kondisi ini, ChildFund International di Indonesia bersama ChildFund Australia menggagas Swipe Safe, sebuah program edukatif yang diluncurkan pada Januari 2023 di Kupang dan Semarang. Program ini bertujuan membangun kesadaran, ketahanan, dan ekosistem digital yang aman bagi anak-anak dan remaja.

“Swipe Safe adalah langkah penting dalam mewujudkan lingkungan digital yang aman dan memberdayakan bagi anak-anak. Kami ingin suara mereka menjadi pusat dari strategi perlindungan daring,” jelas Muhammad Nuzul, Koordinator Swipe Safe dari ChildFund Australia.

Program ini menyasar tidak hanya anak-anak, tapi juga orang tua, guru, hingga penegak hukum.

Program Swipe Safe dari ChildFund membantu ribuan anak di Indonesia mengenali dan melawan kekerasan online. Ini langkah penting dalam perlindungan anak di era digital, terutama bagi perempuan muda yang peduli pada perubahan sosial. (Foto: Dok. Child Fund)

Apa Saja yang Dilakukan Swipe Safe?

Swipe Safe bukan sekadar kampanye daring. Ini adalah program pelatihan berbasis komunitas dengan empat pendekatan utama:

  1. Pelatihan keamanan daring bagi anak dan pemuda agar mampu mengenali dan merespons risiko.
  2. Sesi parenting digital untuk orang tua dan pengasuh.
  3. Peningkatan kapasitas tenaga profesional, termasuk kepolisian dan dinas perlindungan anak.
  4. Advokasi kebijakan, termasuk integrasi modul Swipe Safe ke dalam sistem pendidikan nasional.

“Dalam 2,5 tahun, kami sudah melatih lebih dari 8.000 anak dan pemuda serta lebih dari 2.000 orang tua,” kata Reny Haning, Child Protection & Advocacy Specialist, ChildFund International di Indonesia.

Program Swipe Safe dari ChildFund membantu ribuan anak di Indonesia mengenali dan melawan kekerasan online. Ini langkah penting dalam perlindungan anak di era digital, terutama bagi perempuan muda yang peduli pada perubahan sosial. (Foto: Dok. Child Fund)

Di Mana Program Ini Berlangsung dan Bagaimana Dampaknya?

Kupang dan Semarang menjadi dua kota pertama yang merasakan dampak Swipe Safe. Bekerja sama dengan Yayasan Cita Masyarakat Madani dan Yayasan Kesejahteraan Keluarga Soegijapranata, ChildFund memastikan program ini berakar di masyarakat.

“Kupang selama ini belum banyak disentuh isu kekerasan digital. Swipe Safe hadir bukan hanya memberi solusi, tapi membangkitkan kesadaran kolektif,” ujar Ansy Damaris, pengacara perempuan yang aktif mendampingi kasus kekerasan di NTT.

Sebanyak 51 sekolah sudah menerapkan modul literasi digital dari Swipe Safe. Guru-guru menjadi garda depan dalam proses ini.

“Anak-anak aktif di medsos, tapi belum tentu paham tentang bahaya dan cara melindungi diri. Dengan Swipe Safe, mereka jadi lebih sadar,” ucap Leni, guru BK dari Semarang.

Mengapa Ini Relevan untuk Perempuan Muda?

Sebagai perempuan muda yang aktif online, kamu mungkin sudah sadar bahwa banyak kasus kekerasan berbasis gender terjadi secara digital—dari body shaming hingga doxing. Tapi tak semua perempuan dan anak punya privilese untuk memahami, apalagi melawan.

Dengan memahami gerakan seperti Swipe Safe, kamu bukan hanya bisa melindungi diri, tapi juga berkontribusi pada gerakan sosial yang lebih luas. Kamu bisa menjadi relawan, pendidik sebaya, atau penggerak komunitas.

“Kami ingin Swipe Safe tak berhenti di sini. Kami terbuka untuk kolaborasi dengan siapa saja—pemerintah, filantropi, bahkan industri,” kata Husnul Maad, Country Director ChildFund International di Indonesia.

Bagaimana Kamu Bisa Terlibat atau Mendukung?

  • Ikuti pelatihan literasi digital di komunitas lokalmu.
  • Sebarkan informasi tentang OSEAC di media sosial.
  • Dorong sekolah atau kampusmu mengadopsi modul keamanan digital.
  • Jadilah pendamping sebaya bagi teman yang menjadi korban kekerasan daring.

Swipe Safe bukan hanya tentang anak-anak. Ini tentang menciptakan ruang digital yang aman bagi semua—khususnya bagi perempuan yang selama ini rentan jadi target serangan daring.

Bukan Sekadar Wacana, Tapi Aksi Nyata 

Swipe Safe membuktikan bahwa perlindungan anak dari kekerasan online bukan sekadar wacana, tapi aksi nyata yang bisa diadaptasi oleh siapa pun—termasuk kamu, perempuan muda yang peduli dan ingin berkontribusi.

Ruang digital adalah ruang hidup kita sekarang. Mari pastikan ia aman, adil, dan memberdayakan—untuk kita, dan generasi yang akan datang.

Exit mobile version