Strategi Mengatasi Stres dan Konflik dalam Keluarga: Pandangan Mba Tia Rahmania

Tia Rahmania - foto Reni Perwira
Tia Rahmania - foto Reni Perwira

Hi GWID, Tentunya stres dalam kehidupan keluarga adalah fenomena yang tidak bisa dihindari dan seringkali dianggap sebagai hal yang negatif. Namun, menurut Tia Rahmania, seorang psikolog dan anggota DPR RI, stres bisa menjadi dorongan positif jika dikelola dengan baik.

Stres yang dikelola dengan tepat dapat membantu individu, termasuk anak-anak, untuk tumbuh lebih kuat dan sukses. Berikut adalah beberapa strategi yang disarankan oleh Tia Rahmania bagi orang tua untuk mengatasi stres dan konflik dalam keluarga yang d temui pada acara launching platfom Aduan Salah Susu

1. Tetap Tenang dalam Menghadapi Stres Anak

Salah satu hal terpenting yang harus dilakukan orang tua adalah menjaga ketenangan saat anak mengalami stres. Stres anak tidak boleh membuat orang tua menjadi lebih stres.

Tia Rahmania menyampaikan anak-anak cenderung meniru respon orang tua terhadap situasi tertentu, sehingga orang tua yang tenang dapat membantu anak mengatasi stres dengan lebih baik. Respon yang tenang dan terkontrol akan memberikan contoh positif bagi anak dalam menghadapi tekanan.

2. Menjadi Pendengar yang Baik

Orang tua harus berperan sebagai teman yang siap mendengarkan anak bercerita tanpa mengomentari atau menilai apapun. Kadang-kadang, anak hanya membutuhkan seseorang yang mendengarkan tanpa harus memberikan nasihat atau penilaian.

Jika anak meminta pendapat, berikan pandangan yang bijaksana tanpa menyudutkan. Hal ini akan membuat anak merasa dihargai dan dipahami, yang pada gilirannya dapat mengurangi tingkat stres mereka.

Baca juga:

3. Menciptakan Waktu untuk Kegiatan Bersama Keluarga

Meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas bersama keluarga adalah langkah sederhana. Hal ini sangat efektif dalam merajut kebersamaan dan pengertian antar anggota keluarga.

Kegiatan bersama yang dilakukan seperti; makan malam, bermain, atau berolahraga. Kegiatan tersebut dapat mempererat hubungan dan menciptakan momen kebahagiaan. Sentuhan, pelukan, kata-kata sayang, dan ucapan terima kasih juga memainkan peran penting dalam mendekatkan hati satu sama lain, sehingga masalah kecil tidak akan berkembang menjadi konflik besar.

4. Mengambil Bantuan Ahli jika Diperlukan

Jika solusi atau jalan tengah sulit dicapai dalam menghadapi konflik keluarga, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli. Mendapatkan saran dari psikolog atau konselor keluarga dapat memberikan pandangan yang lebih objektif dan profesional.

Ahli dapat membantu keluarga menemukan strategi yang tepat untuk menyelesaikan masalah dan mengelola stres dengan lebih efektif, tutup Tia Rahmania.

Penting untuk mengelola stres dan konflik dalam keluarga membutuhkan kesabaran, pengertian, dan komunikasi yang baik.

Dengan mengikuti saran-saran dari Tia Rahmania, orang tua dapat membantu anak-anak mereka menjadi individu yang tangguh dan mampu mengatasi tekanan dengan lebih baik.

Ketenangan orang tua, kemampuan untuk mendengarkan, kebersamaan dalam keluarga, dan bantuan dari ahli dapat menjadi kunci sukses dalam mengelola stres dan konflik dalam keluarga.

Cita Rasa Tak Terlupakan: Pengalaman Dinner di Restoran On Eleven

Exit mobile version